Siang tadi, tepatnya sebelum ku menunaikan kewajibanku sholat Dhuhur, seorang temanku memanggilku, "Hal.. sini deh.. mm, gini, biasanya kan aku kalo nutup lemari selalu tak kunci dan tak ambil kuncinya, tapi hari ini aku kelupaan dan naruh kuncinya di atas kasur. tapi kok waktu aku pulang sekolah, aku lihat kuncinya dah tergantung di lemariku..? terus, karna ku curiga, tak cek isi dompetku, dan... Ternyata aku kehilangan duit 50 ribu... aku deg-degan banget sekarang... gimana nih..??"
Astaghfirullahal'adzim.. dan saat itu aku tersentak. Barangkali aku salah. ku putar lagi, memoriku. Seminggu yang lalu. Pada siang yang sama. saat ku buka lemari, dan mengecek isi dompet pink-ku. kosong. tak ada uang 50 ribu yang Senin lalu ibu kasih untuk uang jajanku seminggu ini. Yang saat itu, aku berpikir, mungkin uang itu sudah habis kupakai. Uang itu tidak hilang. Uang itu sudah habis.
Dan aku salah...
Uang itu memang hilang, sama seperti Gita yang kehilangan, juga seperti Arina dan Fityat, maupun Molly, meskipun itu telah terjadi dulu sekali, waktu awal-awal menempati asrama ini.
dan siang ini pula, ku buka lemariku. dan ku dapati dompetku. lagi-lagi... kosong. uang 50 ribu untuk jajanku seminggu ini hilang.
semudah itukah? bahkan uang itu tak kusentuh untuk kepentingan perutku. tak pula kugunakan untuk sekolahku. uang itu kutabung. dan kini ludes begitu saja. bahkan tak peduli sebanyak apakah keringat yang Ayahku cucurkan untuk memperoleh uang itu.
Allahu Akbar!! aku rapuh, kering. hariku ini begitu suram. tadi aku yang kesulitan mengerjakan ujian Kimia, ditambah lagi dengan kehilangan uang (2 kali lagi) rasanya ingin menangis saja, ceroboh sekali diriku. dan aku berusaha bangkit walau tertatih-tatih, sembari lirih ku membangun sugesti, "Aku masih punya Allah.."
Ya Allah, sungguh mudahlah bagi-Mu memberi rizki untuk hamba-hamba-Mu, ampuni hamba yang tak mampu manfaatkan rizki yang telah Kau Berikan.. Hamba mohon ampun.."
*catatan harian seorang akhwat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar